body onmousedown="return false" oncontextmenu="return false" onselectstart="return false"

script iklan

Jumat, 21 Januari 2011

Fakta mengenai murid di jepang

Para siswa sekolah di Jepang
Para siswa sekolah di Jepang

MURID JEPANG PALING SOPAN

Perilaku remaja di kelas lebih baik, bukannya memburuk, demikian hasil penelitian internasional. Menurut hasil penelitian tersebut murid-murid di Jepang menempati posisi tertinggi dalam peringkat perilaku baik.

Laporan dari forum kerjasama ekonomi OECD mendapati jumlah gangguan di kelas pada tahun 2009 lebih sedikit jika dibandingkan angka dalam hasil penelitian tahun 2000. Siswa-siswi di Inggris berperilaku lebih baik jika dibandingan perilaku rata-rata siswa di negara lain. Namun, negara dan kawasan Asia mendominasi posisi teratas di daftar peringkat perilaku terbaik.

OECD menerbitkan analisis statistik perilaku yang dihimpun sebagai bagian dari penelitian internasional forum tersebut. Penelitian itu juga membandingkan kinerja sistem pendidikan.

'Keliru'

Penelitian OECD mencermati tingkat gangguan yang terjadi di kelas dari segi berapa lama guru harus menunggu siswa usia 15 tahun 'menjadi tenang' dalam proses belajar. Penelitian mendapati bahwa, meski banyak pihak merisaukan perilaku buruk, kemungkinan remaja gaduh dan berulah menurun jika dibandingkan dengan hasil analisis internasional serupa pada tahun 2000.

"Keyakinan umum yang dipegang menyatakan disiplin siswa turun dari satu angkatan ke angkatan berikutnya, dan bahwa para guru kehilangan kendali atas kelas mereka. Namun, keyakinan umum itu keliru, Antara tahun 2000 dan 2009, disiplin di sekolah tidak memburuk - bahkan di banyak negara disiplin justru meningkat," menurut laporan tersebut.

Namun, kesenjangan yang luas terjadi diantara 38 negara dan sistem sekolah regional yang dimasukkan dalam peringkat dari hasil penelitian OECD. Negara-negara dan kawasan di Asia menempati tujuh dari 10 tempat teratas. Tiga tempat teratas ditempati oleh negara di Eropa timur. Dua sistem persekolahan Cina - Shangai dan Hongkong - berada di posisi empat teratas. Ini mencerminkan munculnya Cina sebagai adidaya pendidikan yang tengah bangkit.

Dalam hasil pengukuran penelitian terhadap keterampilan baca-tulis yang diterbitkan bulan Desember, sistem persekolahan Shanghai menempati posisi teratas di dunia. Dalam penelitian perilaku ini, Inggris menempati posisi ke-28 dengan skor yang menempatkan perilaku siswa Inggris di atas rata-rata, dan di belakang Amerika Serikat dan Jerman, tapi di atas Prancis dan Italia.

Peringkat pendidikan internasional hasil penelitian OECD ini, di luar dugaan, menempatkan negara-negara Skandinavia di posisi bawah. Finlandia, yang biasanya berada di peringkat teratas urutan sekolah dunia, berada di tiga posisi terbawah. Hanya Argentina dan Yunani yang disebut mengalami gangguan yang lebih banyak di dalam kelas.

Tetapi kecenderungan umumnya adalah membaik; gangguan dan pertengkaran yang semakin berkurang. "Yang terpenting," kata laporan itu, adalah bahwa riset ini "tidak menyeratakan bukti untuk mendukung anggapan bahwa disiplin di sekolah semakin parah".

Peringkat perilaku siswa :
  1. Jepang
  2. Kazakhstan
  3. Shanghai-Cina
  4. Hong Kong-Cina
  5. Romania
  6. Korea Selatan
  7. Azerbaijan
  8. Thailand
  9. Albania
  10. Federasi Rusia

Bagaimana dengan perilaku para siswa sekolah di Indonesia..??

orang indonesia ternyata membanggakan

inovasi dan kreativitas


INDONESIA PALING RAMAH BISNIS DI DUNIA

Indonesia, AS, Kanada, India dan Australia termasuk diantara negara-negara yang memiliki budaya terbaik di dunia bagi orang-orang yang memulai bisnis baru. Sebaliknya, Kolombia, Mesir, Turki, Italia dan Rusia memiliki kultur yang kurang maju dalam inovasi dan kewirausahaan. Demikian menurut hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh BBC World Service di 24 negara.

Survei yang dilaksanakan oleh GlobeScan/PIPA dengan 24.000 responden itu, menanyakan kepada mereka tentang bagaimana perasaan mereka kalau mau memulai bisnis di negara mereka. Yang ditanyakan termasuk apakah negara mereka menghargai kreativitas, inovasi, kewirausahaan, dan apakah ide-ide bagus bisa mudah diterapkan.

Berdasarkan jawaban atas keempat pertanyaan itu, Indonesia menempati urutan teratas sebagai negara yang paling ramah wirausaha di dunia, unggul tipis dari Amerika Serikat. Jajak pendapat ini juga mendapati bahwa Indonesia paling menghargai inovasi dan kreativitas, disusul Amerika dan Cina.

Berat memulai bisnis

Jajak pendapat menemukan bahwa mayoritas orang di 23 dari 24 negara yang disurvei merasa bahwa mereka akan menghadapi masalah berat untuk memulai bisnis. Dalam hal ini, Brazil muncul sebagai negara yang paling rendah skornya. Di negara ini, 84% sepakat bahwa memulai bisnis sangat berat.

Dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia, AS dan Cina, disebut sebagai negara yang paling disukai dalam hal inovasi dan kreativitas. Di kedua negara ini, 75% mengatakan negara mereka menghargai inovasi dan kreativitas. Tetapi, Indonesia lagi-lagi berada di posisi teratas dengan angka 85%. Di posisi bawah, 65% orang Turki dan 61% orang Rusia merasa inovasi dan kreativitas tidak dihargai di negara mereka.

Temuan-temuan ini disimpulkan dari survei terhadap 24.537 orang dewasa di 24 negara, yang dilakukan untuk BBC World Service oleh perusahan jajak pendapat internasional GlobeScan bersama Program on International Policy Attitude (PIPA) di Universitas Maryland di Amerika Serikat. Survei dilaksanakan antara Juni sampai September 2010.

Berpengaruh

Direktur GlobeScan, Doug Miller, mengatakan jawaban-jawaban responden dalam jajak pendapat ini akan mencerminkan kinerja ekonomi negara mereka masing-masing. Perbedaan besar dalam kultur kewirausahaan diantara negara-negara yang sedang tumbuh akan berdampak terhadap kinerja perekonomian mereka dalam rentang waktu, kata Miller. "Sebagai contoh," katanya, "sangat menarik untuk melihat apakah pikiran positif orang Indonesia akan membuat mereka lebih maju dari Brazil yang relatif merasa kurang bersemangat."

Hasil-hasil jajak pendapat ini menunjukkan bahwa meskipun banyak orang mengatakan berat memulai bisnis, mayoritas (52%) merasa orang-orang yang memiliki ide bagus di negara mereka biasanya bisa mempratikkannya. Lagi-lagi Indonesia termasuk diantara yang paling positif, yaitu 79% atau hampir empat diantara lima orang merasakan seperti itu. Sebagai perbandingan, di Turki hanya 19% dan di Rusia hanya 23% yang merasa bisa mewujudkan gagasan mereka.

Dalam menjawab pertanyaan apakah mereka memiliki ide untuk memulai bisnis sendiri, masyarakat di negara-negara berkembang lebih mungkin menjawab positif dibandingkan orang-orang di negara-negara maju.

Soal ide memulai bisnis, lebih 70% orang di Nigeria, Kenya, Ekuador dan Ghana mengatakan mereka mempunyai gagasan sedangkan orang di Eropa (Jerman, Inggris, Italia dan Prancis) berkisar antara 29% sampai 42%.

www.bbc.co.uk

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Walgreens Printable Coupons